Senin, 13 April 2015

Cara Mengembangbiakkan Ikan Arwana





Arwana termasuk ikan yang sulit dikembangbiakan. Namun, dengan didukung ketersediaan lahan, sumber air yang cocok, dan pakan yang tersedia secara kontinu maka arwana dapat ditangkarkan. Dengan tingkat kesulitan tinggi untuk menangkarkan arwana dan termasuk ikan langka yang dilindungi maka harga ikan ini pun mahal. Saat ini sangat sedikit peternak yang berhasil menangkarkan arwana  di Indonesia.  Maka dari itu kita perlu mengetahui bagaimana proses menagkar arwana yang baik. Setelah kita mengetahui hal-hal dan media yang perlu diperhatikan dan disiapkan pada pembahasan sebelumnya. Berikut langkah-langkah atau proses penangkarannya.
a.      Jodohkan Sebelum Dikawinkan
Sepasang induk dewasa yang sudah berumur 6-7 tahun berukuran 50-60 cm memerlukan waktu sekitar satu tahun atau lebih untuk melakukan pendekatan. Tidak ada perlakuan yang dapat mempercepat terjadinya perjodohan karena arwana memerlukan pendekatan alami dalam memilih jodoh. Untuk itu buat kolam perjodohan dengan kedalaman air sekitar 3 m dan kondisinya mendekati situasi alam aslinya, yaitu suasana tenang dan airnya terus mengalir. Selama perjodohan kolam tidak boleh terusik dan air dibuat agar terus mengalir. Beri tanaman air seperti ganggang air sebagai tempat berteduh.
Jika terlihat mereka saling berkejar-kejaran, itu tandanya induk mencoba untuk berjodoh. Biarkan arwana jantan mengejar-ngejar arwana betina untuk mencari pasangannya dan lama-kelamaan induk jantan akan menemukan pasangannya. Oleh karena itu, induk-induk yang sudah dimasukkan di dalam kolam sebaiknya tidak perlu ditukar dengan induk yang lain. Apabila terlihat mereka sudah berenang saling berdampingan, hilir mudik kesana kemari, dan tidak lagi terlihat saling berkejaran maka tandanya induk-induk tersebut sudah berjodoh dan siap untuk memijah.

b.     Proses Perkawinan
Perkawinan akan terjadi pada waktu musim hujan. Hujan yang turun membuat air menjadi lebih dingin. Pada hari kedua musim hujan temperatur air berkisar antara 25-26oC. Saat itulah induk-induk arwana memijah. Induk jantan akan menggesek-gesekan tubuhnya ke bagian belakang tubuh betina, lalu keduanya saling berhimpitan. Betina akan mengeluarkan telurnya dan induk jantan segera mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, air disekitar tempat pembuahan kan terlihat berbuih. Itu tandanya sperma jantan sudah keluar. Proses pembuahan memakan waktu 20-30 menit. Jumlah telur dalam satu kali pemijahan sekitar 15-25 butir. Ukuran telur rata-rata 1,5-1,8 cm. Selanjutnya satu persatu telur dipunguti oleh induk jantan dan disimpan didalam mulutnya.

c.      Merawat Induk yang Sudah Bertelur
Setelah bertelur induk tidak perlu dipisah karena induk betina akan bertugas menjaga jantan yang sedang mengerami telur dari gangguan di sekitarnya. Oleh karena itu, pelihara induk dengan baik karena induk yang sedang mengerami telur sangat mudah stres. Pertahankan ketenangan lingkungan yang sudah tercipta. Awasi kolam dari kehadiran hewan yang tidak diundang, seperti katak tanah, ular, dan biawak. Pasang jaring net di sekeliling kolam setinggi 0,5 meter. Kualitas air harus tetap dijaga. Kadar keasaman dipertahankan dengan fluktasi 6,5-7,5 dan suhu maksimal 29o C. Kandungan oksigen terlarut minimal 5 mg/liter air. Gunakan blower untuk menciptakan gelembung udara agar meningkatkan kandungan oksigen yang terlarut di dalam air. Kontrol air agar terus mengalir. Gunakan hand pump untuk mengalirkan air dari bak penampungan.

d.     Awasi Masa Pengeraman dan Lakukan Pemanenan Tepat Waktu
Telur yang sedang dierami oleh induk jantan akan menetas sekitar 25-30 hari dihitung mulai dari saat pembuahan. Namun, setelah menetas burayak tidak langsung dikeluarkan oleh induknya. Pada saat itu burayak masih berbentuk larva. Di bagian perutnya melekat kantung telur persediaan makanan (yolk sac). Masa ini disebut fase pro-larva. Pada fase ini induk akan terus memelihara anaknya didalam mulut sampai 39-41 hari sampai telur melekat di tubuh larva habis. Barulah burayak dilepaskan dari mulutnya. Fase burayak lepas dari mulut induk disebut fase post-larva.
Selama mengerami telurnya, induk jantan berpuasa karena tidak bisa makan. Namun, induk betina bisa diberi makan. Berikan pakan 3 kali sehari, yaitu pagi sekitar pukul 07.30-08.00, siang hari pukul 12.00-13.00, dan sore hari antara pukul 17.00-17.30. Pakan yang bisa diberikan berupa katak 2-3 ekor setiap kali pemberian.
Waktu yang paling tepat untuk memanen burayak yaitu saat pengeraman memasuki hari ke 25-30 dihitung sejak terjadinya pembuahan. Sebelum melakukan pemanenan sebaiknya menyediakan akuarium sebagai tempat menyimpan burayak, serokan besar (umbing) berdiameter 1 meter yang terbuat dari kain kasa halus untuk menangkap induk, jala tirai menggiring induk, dan wadah baskom untuk menampung burayak sebelum dimasukkan ke akuarium. Kegiatan pemanenan dimulai sekitar pukul 18.30 agar induk tidak kaget dan stres. Pada malam hari biasanya induk mengapung dipermukaan air sehingga lebih mudah terlihat. Perlahan-lahan giring induk yang sedang mengerami telur dengan jala tirai ke sudut kolam. Induk yang sedang mengerami telur gerakannya lebih lambat, tubuhnya agak kurus, kepala terlihat besar karena bagian rahangnya mengembung. Jika induk sudah terjebak masuk kedalam jala, serok dengan umbing dan hidupkan lampu sorot agar ikan lebih jelas terlihat. Pegang induk perlahan-lahan dengan posisi tubuh masih tetap di dalam air. Tangan kiri di sisi  bawah memegang rahang dan tangan kanan di atas memegang kepala. Buka perlahan-lahan mulut induk dan arahkan kepala induk ke bawah sampai burayak keluar semua dari mulutnya. Pegangan jangan terlepas sampai burayak habis dikeluarkan dari dalam mulut. Jika terlepas dan induk mengatupkan mulutnya, dikhawatirkan burayak yang masih tersisa akan ditelannya. Burayak yang baru dikeluarkan dari mulut segera diangkat dari dalam serokan dan masukkan ke dalam baskom. Selanjutnya, pindahkan ke akuarium yang sudah disiapkan.



e.      Rawat Benih dan Induk Pascapanen
Burayak yang telah dipanen sebaiknya ditempatkan dalam akuarium pembenihan. Setiap akuarium ukuran 60 cm x 30 cm x 32 cm dapat menampung 15-20 ekor burayak. Tutup seluruh sisi akuarium dengan stereofoam untuk meredam udara dingin dari luar. Isi air sampai setinggi 10-20 cm agar burayak tidak mengalami kesulitan saat mengambil oksigen di permukaan air. Pasang aerasi untuk meningkatkan kandungan oksigen. Usahakan gelembung udara yang keluar kecil-kecil. Pasang heater (pemanas air) 24 jam agar suhu air stabil. Pertahankan suhu air pada kisaran 28-29o C. Pasang lampu UV untuk mengontrol kesehatan ikan. Lakukan pengontrolan pH dan kondisikan pada kisaran 6,8-7. Burayak tidak perlu diberikan makan pada masa pro-larva ini karena ditubuhnya masih melekat telur (yolk sac) yang berfungsi sebagai persediaan makanan. Menjaga kualitas air pada masa ini adalah yang utama. Ganti air 5-6 kali sehari dengan cara disifon. Disedot bagian dasarnya dengan selang sampai semua kotoran habis. Isi kembali dengan air yang baru. Waktu pergantian air, yaitu pagi sekitar pukul 06.00-06.30, pukul 11.00, pukul 14.00, pukul 18.00, dan malam hari pukul 21.00. Kontrol kebersihan air pada waktu tengah malam sekitar pukul 02.00. Jika tampak ada kotoran di dasar akuarium, segera sifon agar tidak menimbulkan penyakit.
Setelah mengeluarkan burayak, induk jantan kembali dilepaskan ke dalam kolam. Biarkan bersatu kembali dengan pasangannya. Setelah itu, isi kembali kolam dengan air baru sampai kolam terisi seperti semula. Tutup seluruh tepi kolam dengan terpal agar induk tidak melompat karena stres. Aktifkan kembali blower dan alirkan air seperti sediakala. Berdasarkan data yang diperoleh induk akan kembali memijah dan bertelur sekitar 2-3 bulan kemudian. Dalam 1 tahun induk arwana yang sehat mampu bertelur sampai dua kali. Oleh karena itu, rawat induk dengan baik dan beri pakan yang berkualitas terutama induk jantan yang baru selesai berpuasa. Waktu pemberian pakan ikan dibuat lebih sering untuk mengembalikan kesehatan ikan. Dalam 1-2 bulan kondisi induk jantan akan kembali pulih dan siap memijah lagi.

f.      Merawat Benih yang Cadangan Makanannya Sudah Habis
Burayak yang sudah habis cadangan makanan di tubuhnya disebut benih. Benih tersebut sudah berumur sekitar 1,5 bulan dengan panjang tubuh sekitar 5-7 cm. Untuk perawatannya masih sama seperti pada masa pro-larva, hanya air akuarium ditambah kedalamannya menjadi 20-25 cm.
Pada fase ini benih sudah harus diberi makan. Pakan yang terbaik berupa udang atau anak ikan seribu yang berukuran kurang dari 1 cm. Untuk menjaga kesehatan ikan, pakan harus dibuat higienis sebelum diberikan. Caranya, masukkan pakan ke dalam wadah yang sudah dibubuhi obat anti bakterial dan antifungus seperti Root Stop dan Super Internal dengan dosis 1 tetes untuk 2,5 liter air. Rendam pakan selama 20-30 menit. Setelah itu, pakan siap diberikan pada benih. Waktu pemberian pakan 2 kali sehari, berikan pakan sedikit demi sedikit sampai benih terlihat kenyang.
Setelah benih berumur 3,5 bulan, sebaiknya pindahkan ke akuarium ukuran 100 cm x 50 cm x 47 cm. Kedalaman air sekitar 30-40 cm agar benih lebih cepat besar. Benih umur 5 bulan, ukuran tubuhnya sudah mencapai 10-12 cm dan bisa dipindahkan satu persatu kedalam akuarium soliter. Gunakan akuarium ukuran 60 cm x 60 cm x 30 cm agar perkembangan tubuhnya tidak terhambat.

g.     Lindungi Benih dari Serangan Penyakit
Melindungi benih tentunya sudah harus dilakukan sebelum benih dipanen. Akuarium yang akan digunakan untuk larva harus dibersihkan dahulu dari kotoran yang melekat kemudian siram dengan air panas agar semua bibit penyakit mati. Selanjutnya isi akuarium sampai penuh dan masukkan kalium permanganat (KmnO4) dengan dosis 3-5 gram/m3 air. Biarkan akuarium terendam selama 24 jam. Semua peralatan yang akan digunakan direndam terlebih dahulu dalam larutan kalium permanganat selama 5-6 jam. Dosis yang digunakan 20-25 gram/liter. Jika salah satu benih terserang penyakit, maka segera pindahkan benih yang sehat ke akuarium lain. Beri 0,5 soft-kapsul/50 liter air untuk benih yang sakit. Sedangkan untuk benih yang sehat berikan 0,5 soft-kapsul/100 liter air.

2 komentar:

  1. Untuk yang ingin belajar sama2 beternak arwana di Aquarium. Bisa sharing2 dengan kita di mojokerto. Atau wa kita di 08124961113. Kita juga menyediakan anakan arwana, remaja, dan calon indukan arwana super red. Selamat beternak ikan asli nusantara 😘

    BalasHapus